Tags
Duchenne smile, efek senyuman, hubungan senyuman dengan emosi, senyuman Duchenne, senyuman membuat bahagia
“Tersenyumlah, maka kebahagiaan menghampirimu”.
Kalimat ini tentunya tidak asing lagi di telinga kita. Kalimat bijak yang mampu menenangkan jiwa. Mendengar kalimat ini, mungkin ada di antara kita yang bertanya apa benar bisa begitu? Apakah benar perasaan kita dapat berubah dari sedih menjadi senang ketika tersenyum? Apakah benar rasa kehilangan semangat bisa berubah menjadi lebih bersemangat jika tersenyum? Apakah senyuman dapat membuat perasaan kita berubah menjadi positif dalam sejekap?
Tentu tidak demikian. Tidak berarti kita tersenyum lalu serta merta bahagia, bisa tertawa mengakak, dan lupa akan segala beban atau rasa sedih yang kita rasakan sebelumnya. Tentu saja ada prosesnya, baik senyuman itu mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung gerakan tersenyum berhubungan dengan sistem syaraf dan hormonal manusia. Pengaruh tidak langsungnya berkaitan dengan respon sosial atau umpan balik yang nantinya akan dirasakan kembali oleh orang yang memberi senyuman itu.
Senyuman merupakan ekspresi wajah tetapi bukan ekpresi wajah biasa. Dia bukan hanya sekedar mimik. Senyuman merupakan mimik wajah yang positif. Bahkan menurut Silvan Solomon Tomkins, seorang psikolog dan ahli kepribadian, gerakan wajah dapat mempengaruhi suasana perasaan seseorang. Chris Kleinke, seorang profesor bidang psikologi dari Universitas Alaska, menambahkan pula bahwa mengekspresikan mimik wajah tertentu dapat mempengaruhi mood. Jika mimik wajahnya positif, emosi yang dihasilkan pun positif. Begitu pula sebaliknya. Maka, perilaku senyum pun dapat menghasilkan efek-efek tertentu pada tubuh, yaitu efek yang sama ketika seseorang merasa gembira.

Gambar 1. Otot Zygomatic Major
Ngomong-ngomong tentang senyuman, tahukah kamu bahwa pionir penelitian tentang senyuman dilakukan oleh seorang ahli syaraf?
Penelitiannya sudah berusia lebih dari satu abad. Nama peneliti itu ialah Guillaume Benjamin Amand Duchenne, asal Perancis. Menurutnya, gerakan tersenyum itu berkaitan erat dengan sistem syaraf manusia. Senyuman dipengaruhi oleh otak dan juga sekaligus mempengaruhi otak manusia. Namun, ada satu jenis senyuman yang menarik perhatiannya, yaitu “senyuman Duchenne”. Nama “Duchenne” itu diambil dari namanya sendiri sebagai penemunya. Senyuman Duchenne terbentuk dari kombinasi otot zygomatic major (gambar 1) yang membuat sudut bibir naik dan otot orbicularis oculi (gambar 2) yang membuat kulit bagian bawah dan atas mata berkerut dan menonjol.

Gambar 2. Otot Orbicularis Oculi
Apa hubungan senyuman Duchenne dengan kesejahteraan seseorang?
Penelitian tentang senyuman yang dilakukankan oleh Dacher Keltner dan LeeAnne Harker, dari Universitas California, menunjukkan bahwa senyuman Duchenne dapat memprediksi bahwa kehidupan pernikahan dan kesejahteraan orang yang mampu melakukan senyuman Duchenne meninggkat untuk 30 tahun ke depan.
Selain itu, senyuman Duchenne juga bermanfaat bagi kesehatan manusia. Setiap kali kita tersenyum, kita mengirim pesan ke otak, melepaskan neuropeptides yang fungsinya mengurangi rasa stres. Perilaku tersenyum menghasilkan “homon kebahagiaan”. Yang dimaksud hormon kebahagiaan itu ialah domapin, endorpin, dan serotonin. Endorpin ini merupakan penghilang rasa sakit alami, sedangkan serotonin ini fungsinya sebagai anti-depresan alami pada tubuh. Selain itu, senyuman secara tidak langsung memiliki beberapa fungsi positif bagi seseorang, seperti:
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Kenyamanan dan pandangan positif terhadap hidup
- Kontrol diri menjadi lebih baik
- Adanya keseimbangan dalam berpikir dan berperasaan
- Menjaga tekanan darah tetap stabil
- Memiliki kemampuan menanggapi situasi penuh tekanan
Lalu, seperti apa senyuman Duchenne itu?
Gambar 3 dan 4 di bawah ini merupakan contoh senyuman Duchenne.

Gambar 3. Senyuman Duchenne
Oleh karena itu, mari kita latihan tersenyum. Buatlah senyuman Duchenne. Rasakan efeknya pada tubuh dan emosi kita. Dengan terlatihnya otot-otot wajah untuk tersenyum Duchenne, kita akan mampu tersenyum Duchenne secara alami.

Gambar 4. Senyuman Duchenne
Nah, sekarang kita sudah mengerti pengaruh positif tersenyum, kan? Selain senyuman dipengaruhi oleh perasaan, senyuman pun bisa mempengaruhi perasaan kita. Senyuman muncul karena adanya rasa yang positif, seperti bahagia, bangga, dan puas. Selain itu, senyuman pun bisa memunculkan rasa yang positif. Contoh rasa positif antara lain rasa puas, bangga, senang, suka, tenang batin, nyaman, bahagia, kagum, dan bersimpati.
Sumber: dari berbagai jurnal penelitian.
Semyum bukanlah merupakan segalanya. Senyuman bisa juga mendatangkan malapetaka.
LikeLike
Secara medis dan ilmiah saja efeknya positif, mengapa membuat sesuatu menjadi buruk? Orang yang positif dan optimis akan selalu memandangnya sebagai sesuatu yang baik.
LikeLike
I have to express my passion for your kindness in support of visitors who really want help with your matter. Your personal dedication to getting the message around appears to be surprisingly interesting and has truly allowed some individuals much like me to arrive at their aims. Your own warm and helpful suggestions denotes a lot a person like me and especially to my office workers. Thank you; from each one of us.
LikeLike